Egrang atau jangkungan adalah galah atau tongkat
yang digunakan seseorang agar bisa berdiri dalam jarak tertentu di atas tanah.Egrang berjalan adalah egrang yang diperlengkapi dengan tangga sebagai
tempat berdiri, atau tali pengikat untuk diikatkan ke kaki, untuk tujuan
berjalan selama naik di atas ketinggian normal. Egrang
merupakan salah satu jenis permainan tradisional di Jawa. Permainan ini
mengandaikan pemakai/relasinya lebih tinggi posisinya. Diluar ukuran tinggi
manusia. Bahan yang dipakai sebagai egrang adalah bambu, yang dibuat meyerupai
tangga, tetapi tangganya hanya satu Jadi, pemakai egrang naik diatas bambu yang
dibuat sebagai jenis mainan dan kemudian berjalan kaki.
Karena itu, orang yang
memakai egrang perlu melewati proses belajar dulu, karena membutuhkan
keseimbangan. Kapan keseimbangan tidak terpenuhi orang bisa jatuh dari egrang.
Siapapun bisa menggunakan egrang, tidak harus anak-anak, orang dewasapun bisa
menggunakannya.Egrang bentuknya bisa pendek, tetapi bisa pula tinggi. Yang pasti, kapan orang bermain egrang, posisi tubuhnya menjadi jauh lebih tinggi dari tubuh yang sebenarnya. Persis seperti orang berdiri di tangga, atau naik di atas meja.
Namun permainan Egrang sekarang udah jarang atau malah tidak samasekali ditemukan karena kalah sama permainan modern. Tampaknya proses membentuk kreativitas telah menemukan formula yang sama sekali lain. Tidak berawal dari kesaadaran dan inisiatif dari dirinya sendiri dan hanya sedikit sekali memerlukan dorongan dari luar seperti egrang. Kreativitas jaman sekarang memerlukan instrumen yang tidak lagi sederhana dan, sulit meninggalkan teknologi.
Karena itu, egrang adalah masa lalu yang sekedar untuk dikenang dan sulit untuk ditemukan. Anak-anak tidak lagi “mengenal” apa itu egrang dan bagaimana bentuknya. Bagaimana pula cara memakainya.
0 komentar:
Posting Komentar