skip to main |
skip to sidebar
Karapan sapi merupakan istilah untuk menyebut
perlombaan pacuan sapi yang berasal dari pulau Madura, Jawa Timur. Pada
perlombaan ini, sepasang sapi yang menarik semacam kereta dari kayu yang
dinaiki seorang joki dipacu dalam lomba adu cepat melawan pasangan-pasangan
sapi lain. Trek pacuan tersebut biasanya sekitar 100 m. Karapan Sapi didahului
dengan mengarak pasangan-pasangan sapi mengelilingi arena pacuan dengan
diiringi gamelan Madura yang dinamakan saronen.
Joki-joki
karapan sapi pun biasanya menggunakan pakaian adat mereka, yang disebut Pesa’an.
Pesa'an sendiri adalah pakaian yang bewarna hitam, baik baju maupun
celana dan di bagian dalam bajunya terdapat kaos yang bewarna belang merah dan
putih. Dalam perlombaan Karapan Sapi, dibagi dalam
beberapa babak. Babak pertama adalah penyelisihan dari kelompok yang menang dan
kalah. Sedangkan babak kedua mempertandingkan kelompok yang kalah. Dan babak
ketiga mempertandingkan kelompok yang menang. Kelompok yang menang, akan
mendapat Piala Presiden secara bergilir.
Gasing merupakan salah satu permainan
yang tidak asing baik di Indonesia
maupun di luar negri. Permainan ini sudah ada sejak dulu. Di
wilayah Pulau Tujuh (natuna) Kep.Riau permainan gasing telah ada jauh sebelum
penjajahan Belanda. Sedangkan diSulawesi Utara, gasing mulai dikenal sejak 1930-an.
Permainan ini dilakukan oleh anak-anak dan orang dewasa. Biasanya, dilakukan di
pekarangan rumah yang kondisi tanahnya keras dan datar. Permainan gasing dapat
dilakukan secara perorangan ataupun beregu dengan jumlah pemain yang
bervariasi, menurut kebiasaan di daerah masing-masing.
Hingga kini, gasing masih sangat
populer dilakukan di sejumlah daerah di Indonesia. Bahkan warga di
kepulauan Rian rutin menyelenggarakan kompetisi. Sementara di Demak, biasanya
gasing dimainkan saat pergantian musim hujan ke musim kemarau. Masyarakat Bengkulu
ramai-ramai memainkan gasing saat perayaan Tahun Baru Islam, 1 Muharram. Bentuk
permainan gasing di tiap daerah atau negara berbeda-beda tapi pada intinya tetap
sama yaitu memainkan benda dg tali agar benda tsb dapat berputar.
Egrang atau jangkungan adalah galah atau tongkat
yang digunakan seseorang agar bisa berdiri dalam jarak tertentu di atas tanah.Egrang berjalan adalah egrang yang diperlengkapi dengan tangga sebagai
tempat berdiri, atau tali pengikat untuk diikatkan ke kaki, untuk tujuan
berjalan selama naik di atas ketinggian normal. Egrang
merupakan salah satu jenis permainan tradisional di Jawa. Permainan ini
mengandaikan pemakai/relasinya lebih tinggi posisinya. Diluar ukuran tinggi
manusia. Bahan yang dipakai sebagai egrang adalah bambu, yang dibuat meyerupai
tangga, tetapi tangganya hanya satu Jadi, pemakai egrang naik diatas bambu yang
dibuat sebagai jenis mainan dan kemudian berjalan kaki.
Karena itu, orang yang
memakai egrang perlu melewati proses belajar dulu, karena membutuhkan
keseimbangan. Kapan keseimbangan tidak terpenuhi orang bisa jatuh dari egrang.
Siapapun bisa menggunakan egrang, tidak harus anak-anak, orang dewasapun bisa
menggunakannya.